Cari Blog Ini

Rabu, 30 Oktober 2019

Bab viii Puisi

TEKS puisi



1. Pengertian Teks Puisi

    Puisi yaitu teks atau karangan yang mengungkapkan

pikiran dan perasaan dengan mengutamakan keindahan kata-kata. Puisi

mengungkapkan berbagai hal. Kerinduan, kegelisahan, atau pengagungan kepada

sang Khalik yang kamu ungkapkan dalam bahasa indah. Hanya saja kamu jarang

menyadarinya bahwa itu adalah puisi.

 Jika hendak mengagungkan keindahan alam, kamu dapat menggunakan

pilihan kata yang khas. Kata-kata itu kamu pilih sehingga dapat mewakili dan

memancarkan keindahan alam yang kamu kagumi itu.

 Perhatikan pula cuplikan teks berikut!

Berdiri aku di tepi pantai

Memandang lepas ke tengah laut

Ombak pulang memecah berderai

Ke ribaan pasir rindu berpaut.

 Cuplikan tersebut diambil dari puisi "Laut" karya Amal Hamzah. Jika dibaca,

cuplikan puisi itu melukiskan keindahan laut dengan ombaknya yang memecah

pantai. Keindahan seperti itu dapat pula kamu rasakan apabila kamu berdiri di

tepi pantai. Kamu akan melihat ombak bergulung-gulung memecah tepi pantai,

bukan? Pasir-pasir di tepi pantai itu laksana merindukan deburan ombak. Pasir-

pasirnya tampak seperti berpegangan untuk kembali ke laut.

Perhatikan contoh lainnya!

Hanyut aku Tuhanku

Dalam lautan kasih-Mu

 Tuhan, bawalah aku

 Meninggi ke langit ruhani.

 Larik-larik itu diambil dari puisi yang berjudul ”Tuhan” karya Bahrum

Rangkuti. Puisi tersebut merupakan ekspresi kerinduan dan kegelisahan

penyair untuk bertemu dengan sang Khalik. Kerinduan dan kegelisahannya

itu diungkapkan kata hanyut, kasih, meninggi, dan langit ruhani. Kata-kata itu

menunjukkan dalamnya cinta penyair kepada Tuhan.



2. Unsur-unsur Teks Puisi

A. Majas dan Irama

     1) Majas (fgurative language) adalah bahasa kias yang dipergunakan untuk

menciptakan kesan tertentu bagi penyimak atau pembacanya. Untuk

menimbulkan kesan-kesan tersebut, bahasa yang dipergunakan berupa

perbandingan, pertentangan, perulangan, dan perumpamaan.

   

      2) Irama (musikalitas) adalah alunan bunyi yang teratur dan berulang-ulang.

Irama berfungsi untuk memberi jiwa pada kata-kata dalam sebuah puisi yang

pada akhirnya dapat membangkitkan emosi tertentu seperti sedih, kecewa,

marah, rindu, dan bahagia.

 Perhatikan, misalnya, puisi ”Hujan Bulan Juni”.

 a) Terdapat dua majas yang dominan dalam puisi itu.

 (1) Majas personifkasi, adalah majas yang membandingkan benda.Dalam puisi itu yang dibandingkan adalah hujan. Hujan memiliki

sikap tabah, bijak, dan arif. Sifat-sifat itu biasanya dimiliki oleh

manusia.

 (2) Majas paralelisme, adalah majas perulangan yang tersusun dalam

baris yang berbeda. Kata yang mengalami perulangan dalam puisi

itu adalah tak ada yang lebih. Kata-kata itu berulang pada setiap

baitnya.

 b) Irama puisi itu harus diekspresikan dengan lembut sebagai perwujudan

dari rasa kagum dan simpati. Hal itu tampak pada kata-kata pujian yang

ditujukan pada ”Hujan Bulan Juni” yang bersikap tabah, bijak, dan arif.


 B.Penggunaan Kata-kata Konotasi

       Kata konotasi adalah kata yang bermakna tidak sebenarnya. Kata itu telah

mengalami penambahan-penambahan, baik itu berdasarkan pengalaman, kesan,

maupun imajinasi, dan perasaan penyair.

Gadis Peminta-Minta

Setiap kita bertemu, gadis kecil berkaleng kecil

Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka

Tengadah padaku, pada bulan merah jambu

Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa.

Ingin aku ikut, gadis kecil berkaleng kecil

Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok

Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan

Gembira dari kemayang riang.

Duniamu yang lebih tinggi dari menara katedral

Melintas-lintas di atas air kotor, tapi yang begitu kau hapal

Jiwa begitu murni, terlalu murni

Untuk bisa membagi dukaku.

Kalau kau mati, gadis kecil berkaleng kecil

Buah di atas itu, tak ada yang punya

Dan kotaku, ah kotaku

Hidupnya tak lagi punya tanda

(Toto Sudarto Bachtiar)

 Kata-kata gadis kecil berkaleng kecil dapat dimaknai seorang perempuan yang

masih anak-anak yang mengalami kesengsaraan. Kotaku jadi hilang, tanpa jiwa

bermakna keadaan di suatu tempat yang sudah kehilangan rasa kemanusiaannya,

warganya tidak lagi peduli pada kehidupan orang lain.

 Dari penerjemahan makna lain di balik keseluruhan kata-katanya, kamu akan

sampai pada maksud sebenarnya dari puisi tersebut. Hanya saja pemaknaan itu

bisa saja berbeda-beda di antara orang yang satu dengan orang lainnya. Banyak

faktor yang menjadi penyebabnya.



  1) Tingkat pemahaman terhadap setiap kata yang ada dalam puisi itu. Semakin



banyak kata yang mudah dipahami, mudah pula dalam memaknainya.

   2) Tingkat pengenalan atau pergaulan seseorang dengan puisi. Seseorang yang

sering membaca atau bahkan menulis puisi, mudah pula bagi orang itu dalam

mengenali watak puisi termasuk isi yang dikandungnya.

    3) Pengalaman pribadi. Seseorang yang pernah merasakan ganasnya kehidupan

kota, akan lebih mudah dalam memaknai puisi itu daripada orang yang sama

sekali belum pernah mengalami atau menyaksikan keadaan itu.

 Selain itu, faktor penguasaan terhadap teori sastra sangat berpengaruh

dalam memaknai suatu puisi. Misalnya, penguasaanmu tentang macam-macam

pengimajinasian yang mungkin terkandung dalam sebuah puisi. Dengan

demikian, lebih mudah bagimu dalam memahami maksud puisi itu.


  C. Kata-kata Berlambang

 Lambang atau simbol adalah sesuatu seperti gambar, tanda, ataupun kata

yang menyatakan maksud tertentu. Misalnya, rantai dan padi kapas dalam gambar

Garuda Pancasila, tunas kelapa sebagai lambang Pramuka. Lambang-lambang itu

menyatakan arti tertentu yang bisa dipahami umum. Rantai bermakna perlunya

‘persatuan dan kesatuan bagi seluruh rakyat Indonesia’, padi kapas perlambang

‘kesejahteraan dan kemakmuran’, tunas kelapa berarti ‘anggota Pramuka yang

diharapkan menjadi generasi yang serba guna bagi agama, nusa, dan bangsa’.

 Lambang-lambang seperti itu pula sering digunakan penyair dalam puisinya.

Hal itu seperti yang tampak dalam puisi ”Hujan Bulan Juni”. Lambang-lambang

yang dimaksud, antara lain, dinyatakan dengan kata hujan dan bunga. Hujan

merupakan perlambang bagi ’kebaikan’ ataupun ’kesuburan’. Sementara itu, bunga bermakna ’keindahan’. 



D.Pengimajinasian  dalam Puisi

 Pengimajinasian adalah kata atau susunan kata yang dapat menimbulkan

khayalan atau imajinasi. Dengan daya imajinasi tersebut, pembaca seolah-olah

merasa, mendengar, atau melihat sesuatu yang diungkapkan penyair. Dengan

kata-kata yang digunakan penyair, pembaca seolah-olah mendengar suara

(imajinasi auditif), melihat benda-benda (imajinasi visual), atau meraba dan

menyentuh benda-benda (imajinasi taktil).

 Sebagai contoh, perhatikanlah mantra berikut!

Hai, si gempar alam

Gegap gempita

Jarum besi akan rumahku

Jarum tembaga akan rumahku

Ular bisa akan janggutku

Buaya akan tongkat mulutku

Harimau menderam dipengriku

Gajah mendering bunyi suaraku

Suaraku seperti bunyi halilintar

Bibir terkatup, gigi terkunci

Jikalau bergerak bumi dengan langit

Bergeraklah hati engkau

Hendak marah atau hendak membinasakan aku

(Wilkinson, 1907: 42—43)

 Sebagai salah satu bentuk puisi klasik, mantra pun menggunakan pengimajian.

Hal tersebut tampak pada kata-kata berikut.

 1. gegap gempita

                                                       2. jarum besi

 menderam                                       jarum tembaga

 mendering                                       bibir terkatup

 bunyi halilintar.                              bibir terkunci

                                                             bergeraklahbumi                                                               bergeraklah hati



                                                           hendak marah.


2. Jenis-jenis Puisi

 Pada halaman sebelumnya kamu telah mendalami beberapa isi puisi, bukan?

Dengan mendalami isinya, kamu dapat mengetahui pula bahwa puisi itu

ternyata bermacam-macam. Berdasarkan cara penyair mengungkapkan isi atau

gagasannya, memang puisi dapat dibagi ke dalam beberapa jenis, yakni puisi

naratif, puisi lirik, dan puisi deskriptif.


A.Puisi  Naratif

 Puisi naratif mengungkapkan cerita atau penjelasan penyair. Puisi ini terbagi

ke dalam beberapa macam, yaitu balada dan romansa.

Balada adalah puisi yang berisi cerita tentang orang-orang perkasa ataupun



tokoh pujaan. Contohnya Balada Orang-orang Tercinta dan Blues untuk Bonnie karya WS Rendra.

Romansa adalah jenis puisi cerita yang menggunakan bahasa romantik yang

berisi kisah percintaan, yang diselingi perkelahian dan petualangan. Rendra

juga banyak menulis romansa. Kirdjomuljo menulis romansa yang berisi kisah

petualangan dengan judul ”Romance Perjalanan”. Kisah cinta ini dapat juga

berarti cinta tanah kelahiran seperti puisi-puisi Ramadhan K.H.


B. Puisi Lirik.

 Jenis puisi ini terbagi ke dalam beberapa macam, misalnya elegi, ode, dan

serenada.

Elegi adalah puisi yang mengungkapkan perasaan duka. Misalnya "Elegi

Jakarta" karya Asrul Sani yang mengungkapkan perasaan duka penyair di Kota

Jakarta.

 Serenada ialah sajak percintaan yang dapat dinyanyikan. Kata "serenada"

berarti nyanyian yang tepat dinyanyikan pada waktu senja. Rendra banyak

menciptakan serenada dalam Empat Kumpulan Sajak. Misalnya "Serenada

Hitam", "Serenada Biru", "Serenada Merah Jambu", "Serenada Ungu", "Serenada

Kelabu", dan sebagainya. Warna-warna di belakang serenade itu melambangkan

sifat nyanyian cinta itu, ada yang bahagia, sedih, dan kecewa.

Ode adalah puisi yang berisi pujaan terhadap seseorang, sesuatu hal, atau

sesuatu keadaan. Yang banyak ditulis ialah pemujaan terhadap tokoh-tokoh yang

dikagumi. "Teratai" (karya Sanusi Pane), "Diponegoro" (karya Chairil Anwar),



dan "Ode buat Proklamator" (karya Leon Agusta) merupakan contoh ode yang bagus.



C. Puisi Deskriptif

 Dalam jenis puisi ini, penyair bertindak sebagai pemberi kesan terhadap

keadaan/peristiwa, benda, atau suasana yang dipandang menarik perhatiannya.

Puisi yang termasuk ke dalam jenis puisi deskriptif, misaInya satire dan puisi

yang bersifat kritik sosial.

1) Satire adalah puisi yang mengungkapkan perasaan tidak puas penyair

terhadap suatu keadaan, namun dengan cara menyindir atau menyatakan

keadaan sebaliknya.

2) Puisi kritik sosial adalah puisi yang juga menyatakan ketidaksenangan

penyair terhadap keadaan atau terhadap diri seseorang, namun dengan cara

membeberkan kepincangan atau ketidakberesan keadaan/ orang tersebut.

Kesan penyair juga dapat kita hayati dalam puisi-puisi impresionistik yang

mengungkapkan kesan (impresi) penyair terhadap suatu hal.



Makna Denotasi dan Konotasi

 Pembagian kedua jenis makna itu didasarkan ada dan tidaknya penambahan

pada makna dasar suatu kata berdasarkan pikiran, kesan, atau tanggapan

pembicara atau penulisnya.

a. Makna denotasi adalah makna yang tidak mengalami perubahan apapun

dari makna asalnya.

b. Makna konotasi adalah makna yang telah mengalami penambahan atau

pergeseran dari makna asalnya. Ada tidaknya makna konotasi pada suatu

kata dapat diketahui setelah kata itu digunakan dalam kalimat.





                                                           

5.Supaya lebih jelas. Marilah kita amati video berikut .









6. Unsur unsur lahir puisi







 7. Menulis Puisi

 Kamu telah mendengarkan dan membaca banyak puisi. Tentu kamu juga

tertarik untuk belajar menulis puisi, bukan? Menulis puisi haruslah berawal dari

sebuah gagasan atau perasaan. Untuk memunculkan gagasan itu, kamu dapat

mencari-carinya dari perjalanan hidupmu ataupun sesuatu yang tengah terasa

atau terpikirkan. Gagasan tersebut dapat kamu ekspresikan dengan kata-kata

terpilih: yang indah dan penuh makna.

 Tentukanlah gagasan paling menarik yang bisa ditulis jadi puisi. Galilah

gagasan-gagasan itu. Tuliskan gagasan-gagasan tersebut ke dalam larik-larik

dengan menggunakan kata-kata yang tepat dan padat. Perluas pembendaharaan

kosakatamu sehingga bisa menciptakan puisi dengan bahasa indah, jelas, dan

padat makna. Bacalah buku, e-book, internet, atau sumber-sumber lainnya. Buku-

buku tersebut bisa menjadi inspirasimu.

 Kosakata tersebut tentu mengandung mengandung makna yang tidak

sebenarnya (makna konotasi). Kosakata dalam puisi berbeda dengan kata-kata

yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Kata-kata dalam puisi

singkat, tetapi kaya makna. Struktur katanya pun sering kali mengabaikan kaidah-



kaidah kebahasaan seperti yang berlaku pada jenis teks lainnya.


2. Pembacaan Puisi yang Baik

 Puisi yang telah kamu buat akan lebih indah apabila diperdengarkan.

Membacakan puisi tergolong ke dalam tingkat pemahaman kreatif. Di dalam

kegiatan itu kamu tidak hanya melisankan sebuah puisi secara nyaring. Kamu

dituntut untuk menyampaikan puisi dengan ekspresi, lafal, tekanan, dan intonasi



yang benar. Untuk itu, kita perlu melakukan serangkaian langkah berikut.

a. Perhatikanlah judul puisi.

b. Lihatlah kata-kata yang dominan.

 c. Pahami makna-makna konotatif yang ada dalam puisi itu.

 d. Tangkaplah ide pokok penyair yang ada dalam puisi dengan

memparafrasakannya.

e. Temukanlah pertalian makna tiap unit puisi (kata demi kata, frasa demi

frasa, larik demi larik, dan bait demi bait).

 Setelah itu, barulah kamu membacakan puisi itu dengan memperhatikan

kualitas suara (vokalisasi) dan gerak mimik. Aspek suara berkenaan dan cara

mengucapkan kata-kata dalam puisi itu, yaitu lafal, tekanan, dan intonasi.

 Adapun gerak mimik digunakan untuk menunjukkan ekspresi atas

penghayatan dari puisi yang dibacakan. Dalam hal ini kualitas suara dan gerak



mimik harus sesuai dengan makna puisi yang telah kamu selami sebelumnya.



8. Hal hal yg perlu diperhatikan ketika membaca puisi.



A. Ekspresi

B. Lafal

C. Tekanan

D. Intonasi



9.Musikalisasi Puisi

 Berpuisi lebih mengasyikkan apabila diekspresikan dalam bentuk lagu.

Lebih-lebih di dalam kegiatan-kegiatan di sekolah seperti peringatan hari besar

nasional atau keagamaan, akan lebih menarik apabila menyertakan dengan acara-

acara yang bersifat hiburan. Acara itu misalnya musikalisasi puisi.

 Musikalisasi puisi adalah mengubah puisi menjadi sebuah lagu. Antara puisi

dengan musik harus memiliki keselarasan. Sepintas memang tidak terdapat

perbedaan antara musikalisasi puisi dengan lagu yang diiringi musik. Bukankah

lagu juga banyak yang bersumber dari lirik-lirik puisi. Misalnya, lagu-lagu yang

dinyanyanyikan Ebit G. Ade atau Bimbo. Syair-syair yang dinyanyikan kedua

musisi tersebut banyak yang berupa puisi. Dengarkan saja lagu "Tuhan" yang

dinyanyikan Bimbo atau lagu "Menjaring Matahari" yang dinyanyikan Ebit G.

Ade. Kedua syair lagu tersebut merupakan puisi seperti halnya puisi-puisi Chairil

Anwar atau Taufk Ismail.

 Syair atau lirik lagu biasanya dibuat setelah musik tercipta. Namun, dapat juga

pemusik menciptakan musik dan lirik lagunya secara bersamaan. Bahkan, Ebiet

G. Ade bisa membuat syair terlebih dahulu sebelum menyusun partitur musiknya.

Meskipun demikian, tidak ada keharusan bagi pemusik untuk tunduk kepada

lirik. Untuk menyelaraskan lirik dengan musik dapat saja pemusik mengubah

atau mengganti kata-kata dalam syair tersebut.

 Dalam musikalisasi puisi, kamu tidak boleh mengganti atau mengubah kata

dalam larik puisi. Hal itu disebabkan puisinya sudah tercipta. Puisi merupakan

salah satu bentuk seni, yaitu karya sastra. Dalam musikalisasi puisi aransemen

musik tidak boleh mengubah puisi. Puisinya tetap utuh. Di sinilah kamu dituntut

untuk lebih kreatif. Aransemen musik mesti dapat menangkap karakter puisi

yang digubah. Puisi yang bernuansa muram dan sedih ditampilkan dalam nada

dan irama musik yang bernuansa muram dan sedih pula.

 Kamu harus memiliki kepekaan rasa sehingga dapat menyelaraskan karakter

musik dengan puisi yang dipilih sebagai lirik lagunya. Kamu pun tidak perlu

terpaku pada musikalisasi pusi yang ada. Kamu bisa menciptakan aransemen

lagu sendiri yang berbeda dengan teman-temanmu. Musik harus sesuai dengan

karakter atau isi puisi.

 Alat musik yang digunakan sebagai pengiringnya pun tidak harus selamanya

berupa gitar, piano, dan biola. Alat musik daerah, seperti kecapi, gamelan, gong,

dan gendang dapat saja digunakan. Apabila isi puisi itu bercerita tentang suatu

daerah, alat-alat musik tersebut lebih tepat digunakan daripada alat-alat musik.



10. Alat musik yg digunakan untuk musikalisasi puisi

      Alat musik yang digunakan sebagai pengiringnya pun tidak harus selamanya

berupa gitar, piano, dan biola. Alat musik daerah, seperti kecapi, gamelan, gong,

dan gendang dapat saja digunakan. Apabila isi puisi itu bercerita tentang suatu

daerah, alat-alat musik tersebut lebih tepat digunakan daripada alat-alat musik yang bernuansa modern.



11. Supaya lebih jelas marilah kita amati videonya

12.Puisiku

Senja

Cintaku seluas samudera
Setinggi angkasa 
Seindah senja
Rinduku setangkai kalbu merekah
Rasa yang tak berujung jua

Angin tak bisa mengelabui rinduku
Tak kan mampu berdebar seperti jantungku
Ingin ku kembalin senja yang menyatukan kita
Ihh senja kurindu pada mu

Padamu kasih yang telah pergi
Kutitipkan rinduku pada senja seteduh mata
Pertemuan yang singkat tapi bermakna
Layaknya gelap dan terang dikala senja

Senin, 07 Oktober 2019

Bab viii Teks Eksposisi

1. Pengertian teks eksposisi

   sebuah karangan atau paragraf yang mengandung informasi atau pengetahuan yang mencoba digambarkan dalam bentuk yang padat, singkat dan jelas.

2. Bentuk-bentuk Teks Eksposisi
   
    a.  Eksposisi definisi
    b.  Eksposisi Proses
    c.   Eksposisi Klasifikasi

    d.  Eksposisi Ilustrasi
    e.  Eksposisi Perbandingan
    f.  Eksposisi Laporan


3. Menjelaskan Dua Unsur Teks Eksposisi


1. Gagasan
   - disebut juga ide ataupun pendapat.
   - berisi pernyataan berupa komentar,
     penilaian,saran,dorongan,dan bujukan.
2. Fakta
   - keadaan,peristiwa yang merupakan 
     kenyataan sesuatu yang benar-benar 
     ada atau terjadi.
   - berfungsi untuk memperkuat gagasan 
     sehingga diharapkan lebih 
     meyakinkan khalayak.



4. Jawaban Dektat Hal:62 Kegiatan 3.1
 

  1. Apa yang dimaksud dengan teks 
       eksposisi?
      -sebuah karangan atau paragraf yang
       mengandung informasi atau pengetahuan
       yang mencoba digambarkan dalam 
       bentuk yang padat,singkat,dan jelas.
  2. Bagaimana ciri-ciri teks eksposisi?
      -menjelaskan informasi-informasi 
       pengetahuan
      -gaya informasi yang mengajak
      -biasanya menjawab pertanyaan apa,
       siapa,kapan,dimana,mengapa,bagaimana
      -berusaha menjelaskan tentang sesuatu
      -gaya bersifat informatif
      -fakta dipakai sebagai alat kontribusi
      -singkat,padat,akurat
 3. Mengapa debat digolongkan ke dalam 
     teks eksposisi?
     -karena memiliki unsur gagasan
 4. Apa saja unsur-unsur utama teks 
     eksposisi?
     -Gagasan : ide ataupun pendapat
     -Fakta : keadaan/peristiwa yang
                   merupakan kenyataan,sesuatu 
                   yang benar-benar terjadi.
 

5. Apa saja fungsi fakta dalm teks 
     eksposisi?
     -untuk memperkuat gagasan sehingga 
      diharapkan lebih meyakinkan
      khalayak.


5. Video Pembelajaran

   - https://youtu.be/LGTnBK7c5YI

Uprak B.Indo &TIK   Perputaran Kehidupam Hari pertama sekolah Chairin di High School Greanty adalah hari yang sangat sedang ku tnggu. Be...