Cari Blog Ini

Sabtu, 20 Maret 2021


Uprak B.Indo &TIK


 Perputaran Kehidupam



Hari pertama sekolah Chairin di High School Greanty adalah hari yang sangat sedang ku tnggu. Bersyukur bisa masuk di sekolah terbaik di negrinya itu.memang usaha tidak menghianati hasil dari sekolah langsung belajar les meskipun orang tua tidak memadai untuk biaya tapi ini lh hasilnya. 


Chairin berjalan menyusuri lorong sekolah mencari letak kelas yang akan ia gunakan untuk belajar. Ia menatap sekeliling, banyak sekali murid dengan pakaian yang bagus, ada sedikit rasa iri dalam hatinya. Sempat terpikirkan olehnya, mengapa tak ada perubahan yang terjadi dalam hidup sederhananya itu. Akan tetapi ia segera membuang jauh pikiran konyol itu.


Hanya melewati tiga kelas lagi Chairin akan sampai di kelasnya. Akan tetapi tiba-tiba saja ada seorang siswi yang sedang berlari terburu-buru, sehingga siswi itu menabrak tubuh Chairin. Akan tetapi, ajaibnya bukan Chairin yang terjatuh melainkan siswi itu. Chairin segera membantu siswi itu untuk berdiri.


“Ah,  terimakasih telah membantuku dan maaf tadi aku mencintaimu karena aku sedang       terburu-buru. Sekali lagi maaf ya. Sampai jumpa!” ucapnya tanpa henti.


“Iya, tak apa. Alangkah baiknya atau berhati-hati dijalan, jangan sering terburu-buru,” nasihatku padanya.


Aku hanya membalas dengan anggukan beserta senyum yang tampak sedikit konyol karena aku berusaha tersenyum kepada orang lain. Aku melanjutkan langkahku untuk ke kelas. Sesampainya di kelas kau merasa takjub karena sikap rajin dari anak kelasnya itu. Mereka disiplin waktu. Itu yang pertama kali kupikirkan tentang murid sekelasku.

Aku segera mencari bangku kosong yang ada di kelas baruku ini. Bangku itu terletak dibarisan nomor dua dari depan. Alangkah terkejutnya aku saat melihat siswi yang menabrakku tadi ternyata teman sebangkuku.


“Hai, senang kita bertemu lagi,” ucapku berusaha untuk menatapnya.

“Wah ternyata kita sekelas, hahaha.”

“Nama kamu siapa?” tanyanya.

“Nama akuchairin Chenter, panggil saja cece . Kamu?” tanyaku balik.

“Namaku Emily Owen panggil aja Ely,” balasnya sambil tersenyum ramah.

“Selamat pagi anak-anak perkenalkan saya wali kelas kalian mulai hari ini. Semoga kalian semua nyaman belajar di sekolah ini,” ucap seorang guru memecahkan keheningan yang ada di kelas.


..

Saat waktu pulang tiba, hujan deras langsung menyambutku. Banyak murid yang masih setia menunggu hujan reda, karena mereka membawa kendaraan sendiri saat sekolah. Akan tetapi aku tetap memaksakan keadaan untuk segera pulang agar tidak terlalu larut. Semua pasang mata di depan gerbang sekolah tertuju padaku. Bagaimana tidak? Saat hujan jatuh sangat deras, aku berjalan begitu saja menerobos para air yang jatuh dari langit tanpa menggunakan payung atau sejenisnya. Aku berjalan sendirian di tengah derasnya air hujan. Saat berjalan kaki aku sedikit bersenandung sambil bermain air hujan. Sampai tiba disebuah jalanan yang sedikit sepi, aku langsung menaikkan kecepatan berjalanku. Aku takut jika terjadi sesuatu padaku. Ya,  aku penakut.

Sesampainya di depan rumah, ada sosok yang sudah menungguku. Lebih tepatnya bersiap untuk memberikanku serangkaian pidato untuk menasihatiku. Yang benar saja ibuku benar-benar memberikanku pidato eksklusif darinya selama dua jam lamanya hanya karena aku tidak menggunakan payung saat hujan dan tidak menunggu hujan reda untuk pulang.

Setelah selesai dengan ceramah yang sangat panjang dari ibuku, aku segera mandi dan mengambil pakaian laundry pelanggan yang akan disetrika. Saat aku membuka pintu teras, tiba-tiba saja petir muncul dengan suara yang sangat keras sehingga membuatku ketakutan dan kembali lagi masuk kedalam rumah.

Jeder!! Jeder!! Duar!!

“Huaa...” teriakku sambil berlari masuk ke dalam rumah.

Melihat tingkahku yang absurd itu ibuku segera menenangkanku dan adikku mengambil kesempatan untuk mengejekku, “Sama petir kok takut. Ih Kakak penakut kalah sama adek.”

Mendengar ejekan adikku aku langsung berpura-pura berani dan mengambil pakaian yang ada di teras dengan cepat. Lalu aku segera memamerkan keberanianku kepada adikku.

“Lihat! Kakak berani, kan?” ucapku dengan nada dibuat-buat.

“Hmm,” jawab singkat adikku.

Inilah kami, walaupun kami sudah remaja tetapi kami masih saja seperti anak yang masih duduk dibangku sekolah dasar yang sering bertengkar atau mendebatkan sesuatu yang tidak terlalu penting. Setelah itu ibu memanggil kami untuk segera makan lalu membantu ibu untuk menyelesaikan laundry dari pelanggan. Setelah menyelesaikan tugasku, aku langsung pergi menuju kamar untuk mengerjakan tugas orientasi yang diadakan pengurus OSIS sekolah.

Keesokan harinya...

Pada pagi ini, acara orientasi siswa baru dan pemilihan ekstrakurikuler berlangsung. Semua siswa diwajibkan untuk membuat sebuah ID Card yang sesuai dengan tema ekstrakurikuler yang dipilih. Aku memilih ekstra PMR karena aku sangat suka membantu orang yang sedang sakit. Aku juga senang dengan sesuatu yang berbau dengan kesehatan.

Saat upacara pembukaan berlangsung, ada kurang lebih dua persen siswa yang tidak membawa ID Card seperti yang ditugaskan. Mereka semua digiring menuju depan lapangan. Mereka semua bergender laki-laki. Aku tahu mereka memang butuh ekstra untuk dapat dikendalikan. Pada barisan itu aku melihat ada satu teman sekelasku. Aku tidak tahu namanya.

Setelah selesai dengan acara di lapangan sekolah, kami semua ditugaskan untuk meminta sidik jari dari beberapa guru dan pengurus OSIS, di mana setiap anak akan diberikan sebuah pertanyaan atau tantangan untuk mendapatkan stempel sidik jari mereka. Entah bagaimana aku bisa mendapatkan semua sidik jari yang telah ditentukan dengan lumayan lebih cepat dari pengalaman saat duduk di bangku SMP.

Hari-hari berikutnya kujalani pembelajaran dengan lancar dengan mengalami beberapa kendala, seperti salah ruangan dan sekali tertidur dalam jam pelajaran, dan lain-lain. Itulah belajar. Proses belajar tak semulus jalan tol. Pasti ada bisa dan tidak bisanya.

Aku menjalani kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan minat awalku. Setiap upacara bendera berlangsung aku selalu menjadi petugas jaga di lapangan. Terkadang aku juga membawa mereka yang sedang sakit ke ruang UKS untuk dapat beristirahat.

.

Bel istirahat pun berbunyi. Aku dan Ely pergi ke kantin bersama-sama untuk membeli makanan sambil sedikit berbincang. Kami berbicara tentang banyak hal, dengan beberapa kegiatan menggosip.

“Ely, kamu ikut ekskul apa?” tanyaku padanya.

“Aku ikut di UKS, kamu apa?” tanyanya padaku.

“Aku PMR, jadi kita bakal sering ketemu dong,” jawabku dengan semangat.

Tiba-tiba saja ada sekelompok siswa-siswi yang datang ke meja kami. Aku dan Ely menyambutnya dengan ramah. Akan tetapi, mereka malah merebut minum yang kami beli dan menumpahkannya dimeja. Apa-apaan ini, mengapa ada kasus bully disekolah yang elite.

“Maaf anda salah orang, kami tidak mengenal anda semua jadi, sebaiknya jangan memperlakukan orang semena-mena. Nanti jika kalian mendapat balasannya baru tau rasanya,”

“Karma is real!” sarkasku kemudian pergi bersama Rana.

“Wah berani juga lo, salut gua punya temen kaya lo!” kata Ely menggunakan bahasa gaulnya.

“Oh ya btw tadi itu ada temen sekelas kita loh, namanya Giodra ganteng gak sih!?” ucapnya seperti seorang fangirl.

“Ya sih, tapi nggak bermoral,” ucapku sadis.

...

Satu tahun kemudian...

Hari ini merupakan salah satu upacara yang paling ditunggu dan paling tidak disukai oleh banyak siswa, karena upacara ini berlangsung lebih lama dari upacara hari Senin biasanya. Ya, hari ini adalah hari kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia tepatnya sekarang tanggal tujuh belas Agustus.

Banyak sekali murid yang jatuh pingsan, cuaca hari ini sangat tak bersahabat suhunya dapat mencapai tiga puluh lima derajat Celsius. Para petugas PMR hingga kewalahan mengatasi para siswa yang pingsan, sehingga ketua PMR memutuskan untuk mengerahkan semua petugas PMR senior untuk membantu proses evakuasi siswa yang pingsan.

“Eh itu si Erga pingsan, cepat bawa ke UKS!” ucap salah satu partner tugasku tiba-tiba.

“Ah iya benar, cepat panggil anak PMR cowok buat bawa dia ke UKS. Nanti aku bukain kunci UKS-nya,” ucapku pada temanku itu.

Di UKS

Di UKS tinggal dua orang yang masih pingsan, yang lainnya sudah kembali ke kelas tadi. Aku menunggu UKS bersama Ely yang kebetulan dia juga anak ekskul UKS. Di sini aku sedang menunggu Giodra untuk bangun, tetapi dia tak kunjung bangun. Akhirnya, dia bangun juga setelah kuberi minyak kayu putih.

“Apa kamu mau langsung pulang saja? Biar aku dan Ely izinkan,” tanyaku padanya, karena ia tampak sangat sakit.

“Tidak, aku minum obat saja. Percuma jika aku di rumah,” jawabnya dan aku melihat senyum yang entah bagaimana aku tak bisa menjelaskannya, intinya tersirat kekosongan di dalam senyumnya itu.

“Yasudah, aku ambilkan dahulu,” ucapku padanya.

“Nih, obatnya aku tinggal dulu ke toilet ya,” Ely memberikanku obat lalu pergi.

Kuberikan obat yang diberikan Ely pada Giodra. Keheningan mulai muncul. Tiba-tiba Giodra bercerita padaku tentang keluarganya. Ia bilang bahwa orang tuanya barusan saja bercerai dan membuat dia kacau di usia remajanya. Aku yang mendengar ceritanya pun ikut bersedih.

“Jangan sedih, itu semua sudah takdir jangan menyalahkan siapa pun atas masalah itu. Aku juga mengalami hal yang sama sepertimu,” kataku berhenti sejenak.

“Sebelas tahun yang lalu tepatnya saat umurku lima tahun, keluargaku hancur karena kedua orang tuaku bercerai. Aku memiliki seorang adik perempuan yang umurnya hanya terpaut dua tahun lebih muda dariku. Aku dan adikku tinggal bersama ibuku karena hak asuh jatuh di tangan ibuku sebab, dulu aku dan adikku masih kecil. Sejak saat itu aku dan adikku tak pernah bertemu lagi dengan ayahku. Kupikir ia sudah bahagia bersama keluarga barunya. Semenjak itu juga keluarga ibuku hancur, mereka telah membuang kami dari keluarga mereka. Saat kami sedang kesusahan tak ada yang membantu kami. Sampai pada puncak masalah terberat yang keluarga kecil kami hadapi yaitu pada tiga tahun yang lalu, ibuku menikah lagi dengan seseorang. Pernikahan itu hanya berlangsung selama kurang dari satu tahun lamanya. Pada awalnya pria itu bersikap baik padaku dan adikku itulah alasan ibuku untuk menikah lagi. Ibuku ingin melihat kami anaknya bahagia bersama ayahnya seperti teman-teman kami yang lainnya. Akan tetapi setelah tiga bulan sikapnya mulai berubah, ia menjadi lebih berbuat kekerasan pada ibuku, seperti menampar dan memukul seperti itu...”

“Terus kamu nggak lapor polisi gitu?” sela Giodra di pertengahan cerita Chairin.

“Nggak, aku nggak berani buat lapor ke polisi. Pria itu mengancam keluarga kami, jika kami lapor maka kami akan ia bunuh dengan membakar rumah kami satu-satunya. Akan tetapi, suatu hari tiba-tiba pria itu pergi begitu saja dengan membawa semua harta berharga keluarga kami. Perlu kamu tahu bahwa seharusnya suami yang menafkahi istri bukan sebaliknya. Pria itu merupakan seorang pengangguran, jadi selama itu ibuku yang bekerja keras menghidupi kami, tetapi pria itu hanya bisa menghabiskan uang hasil jerih payah ibuku. Mulai hari itu juga aku menjaga jarak dari pria mana pun. Aku masih sangat takut dengan history keluargaku dimana semua lelaki yang ada atau masuk dalam keluargaku merusak keharmonisan keluarga kami,” ceritaku panjang lebar.

“Tapi sekarang kamu percaya dan nggak takut lagi sama aku, kan” tanya Giodra penuh keseriusan.

“Nggak kok, asal kamu nggak bikin ulah dan menjadi anak urakan seperti dulu,” balasku dengan serius.

“Yaudah ayo ke kelas sebelum bel masuk berbunyi!” ajakku pada Giodra yang masih berbaring di ranjang UKS karena tiba-tiba pingsan saat di pertengahan upacara.

“Ya, tapi hati-hati kalo jalan, aku masih pusing,” jawabnya dengan sedikit lesu.

Di perjalanan menuju kelas kami bertemu dengan Ely hingga akhirnya kami berjalan bersama menyusuri koridor kelas.

...

Satu tahun kemudian

Hari ini merupakan hari penentuan yang sangat dinanti-nanti oleh semua murid. Ibuku datang di acara kelulusanku dengan sangat antusias. Ia sangat beraharap aku akan lulus dengan nilai yang cukup baik. Aku dan teman-temanku memberikan sebuah penampilan khusus untuk semua orang tua yang hadir di acara kelulusan ini. Kami membawakan sebuah lagu yang berjudul “Mimpi”.

Kami melewati tahun-tahun setelah kelulusan dengan belajar giat di universitas. Aku percaya bahwa roda kehidupan pasti akan berputar. Dan Tuhan mengabulkan doaku. Aku dapat membahagiakan dan membanggakan ibuku dengan prestasi dan kesuksesan yang telah kudapat.

...

Nama:HOLLY CHRISTY

KLS/NO: 9C/14

Senin, 18 November 2019

Bab viii Eksplanasi

BAB 5 Teks Eksplanasi

Teks Eksplanasi


1. Pengertian

eksplanasi menjelaskan proses terjadinya suatu fenomena atau kejadian/peristiwa

2. Ciri-ciri teks Eksplanasi

a) Terdiri atas paragraf-paragraf
b) Setiap paragraf mengusung sebuah topik
c) Kalimat utama yang mengisi setiap
    Paragrafnya berupa fakta
d) Fakta itu dikaitkan dengan pola
     kronologi

3. Meringkas Teks Eksplanasi

Untuk meringkas teks eksplanasi kita perlu mengawalinya dengan memahami
gagasan pokok (ide pokok) dari paragraf-paragrafnya. Berdasarkan gagasan
umum itulah, kamu akan memadukannya menjadi teks baru yang lebih ringkas.

4. Langkah-langkah meringkas teks 
     Eksplanasi

a) Ringkasan disusun berdasarkan bagian-
     bagian penting yang ada di dalam teks
b) Gagasan penting itu biasanya berupa
     gagasan pokok, yang letaknya bisa
     bagian awal ataupun pada bagian akhir
     paragraf
c) Gagasan pokok yang ada pada teks itu,
     lalu kita catat
d) Hasilnya kamu padukan dan diceritakan
     kembali dengan menggunakan kata-kata
     sendiri

5. Supaya lebih jelas, marilah kita saksikan
    video pembelajaran berikut ini !

    Dengan mengetik link di bawah ini !
https://youtu.be/f6VU0ziOwZg

6. Menentukan gagasan umum Teks Eksplanasi

Untuk meringkas teks eksplanasi kita perlu mengawalinya dengan memahami gagasan pokok (ide pokok) dari paragraf-paragrafnya. Berdasarkan gagasan umum itulah, kamu akan memadukannya menjadi teks baru yang lebih ringkas.


7. Langkah-langkah meringkas Teks Eksplanasi

Ringkasan disusun berdasarkan bagian-bagian penting yang ada di dalam teks. Gagasan penting itu biasanya berupa gagasan pokok, yang letaknya bisa di bagian awal ataupun pada bagian akhir paragraf. Gagasan pokok yang ada pada teks itu, lalu kita catat. Hasilnya kamu padukan dan diceritakan kembali dengan menggunakan kata-kata sendiri.

8. Isi Teks Eksplanasi

a. Teks eksplanasi sebagai jawaban atas pertanyaan mengapa, uraiannya akan bersifat kausalitas.
b. Teks eksplanasi sebagai jawaban atas pertanyaan bagaimana, uraiannya akan bersifat kronologis.

9. Struktur Teks Eksplanasi

Struktur tersebut diawali dengan pengenalan fenomena, rangkaian peristiwa, hingga ulasan.
Berikut penjelasannya.
a. Identifkasi fenomena, mengidentifkasi sesuatu yang akan diterangkan.
Hal itu bisa terkait dengan fenomena alam, sosial, budaya, dan fenomena-fenomena lain.
Contoh:
Awal pemerintahan Kabupaten Bandung, dimulai sejak Piagam Sultan Agung Mataram pada tanggal 20 April 1641. Tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Bandung.
b. Penggambaran rangkaian kejadian, sebagai perincian atas kejadian yang relevan dengan identifkasi fenomena. Bagian ini dapat disusun dengan pola kausalitas ataupun kronologis.
Contoh:
Pada tahun 1575 yang berkuasa di daerah ini adalah pemerintahan Islam. Dilanjutkan pemerintahan Mataram (1621–1677) dan pemerintahan Belanda. Pada saat Mataram berkuasa itulah, nama keprabuan diubah menjadi kabupaten. (kronologis)
c. Ulasan, berupa komentar atau penilaian tentang konsekuensi atas kejadian yang dipaparkan sebelumnya.
Contoh:
Dengan demikian tropisme sesungguhnya merupakan gerak dari bagian tumbuhan yang disebabkan adanya rangsangan. Hal itu ternyata berbeda dengan gerak pasti, arah gerak tropisme bergantung pada arah datangnya rangsangan.


10. Kaidah kebahasaan Teks Eksplanasi

a. Menggunakan konjungsi kausalitas, antara lain, sebab, karena, oleh sebab itu, oleh karena itu, sehingga.
b. Menggunakan konjungsi kronologis (hubungan   waktu), seperti kemudian, lalu, setelah itu, pada akhirnya.
 c. Menggunakan kata benda yang merujuk pada jenis fenomena, bukannya pada kata ganti penceritanya. Kata ganti yang dimaksud, misalnya, Kabupaten Bandung, burung, gerhana, kesenian daerah, perkembangan budaya Papua.
d. Di dalam teks itu pun sering dijumpai kata teknis atau peristilahan, sesuai dengan topik yang dibahasnya.
11. Pola-pola pengembangan Teks Eksplanasi 

Teks eksplanasi dapat disusun dengan berbagai pola, yaitu dengan pola kronologis dan kausalitas. Kedua pola itu dapat pula divariasikan penyusunannya.Kedua pola itu bisa saling melengkapi. Di samping itu, mungkin pula hal itu terselingi dengan pola-pola lainnya, seperti pola defnisi, ilustrasi, dan umum￾khusus.
12. Langkah-langkah menulis Teks Eksplanasi
a. Menentukan topik atau suatu kejadian yang menarik, dikuasai, dan aktual. b. Menyusun kerangka teks, yakni dengan mengembangkan topik utama ke dalam rincian-rincian topik yang lebih spesifk. Topik-topik itu dapat disusun dengan urutan kronologis atau kausalitas.c. Mengumpulkan bahan, berupa fakta atau pendapat para ahli terkait dengan kejadian yang dituliskan dari berbagai sumber, misalnya melalui observasi lapangan ataupun dengan studi literatur.d. Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi teks eksplanasi yang lengkap dan utuh dengan memperhatikan struktur bakunya: identifkasi fenomena/kejadian, proses kejadian, dan ulasan. Perhatikan pula kaidah-kaidah kebahasaan yang berlaku pada teks ekspalansi.
13. Supaya lebih jelas, cermati gambar di bawah ini dengan mengetuk link di bawah ini!
https://youtu.be/w6Xy4mJWmlM


Rabu, 30 Oktober 2019

Bab viii Puisi

TEKS puisi



1. Pengertian Teks Puisi

    Puisi yaitu teks atau karangan yang mengungkapkan

pikiran dan perasaan dengan mengutamakan keindahan kata-kata. Puisi

mengungkapkan berbagai hal. Kerinduan, kegelisahan, atau pengagungan kepada

sang Khalik yang kamu ungkapkan dalam bahasa indah. Hanya saja kamu jarang

menyadarinya bahwa itu adalah puisi.

 Jika hendak mengagungkan keindahan alam, kamu dapat menggunakan

pilihan kata yang khas. Kata-kata itu kamu pilih sehingga dapat mewakili dan

memancarkan keindahan alam yang kamu kagumi itu.

 Perhatikan pula cuplikan teks berikut!

Berdiri aku di tepi pantai

Memandang lepas ke tengah laut

Ombak pulang memecah berderai

Ke ribaan pasir rindu berpaut.

 Cuplikan tersebut diambil dari puisi "Laut" karya Amal Hamzah. Jika dibaca,

cuplikan puisi itu melukiskan keindahan laut dengan ombaknya yang memecah

pantai. Keindahan seperti itu dapat pula kamu rasakan apabila kamu berdiri di

tepi pantai. Kamu akan melihat ombak bergulung-gulung memecah tepi pantai,

bukan? Pasir-pasir di tepi pantai itu laksana merindukan deburan ombak. Pasir-

pasirnya tampak seperti berpegangan untuk kembali ke laut.

Perhatikan contoh lainnya!

Hanyut aku Tuhanku

Dalam lautan kasih-Mu

 Tuhan, bawalah aku

 Meninggi ke langit ruhani.

 Larik-larik itu diambil dari puisi yang berjudul ”Tuhan” karya Bahrum

Rangkuti. Puisi tersebut merupakan ekspresi kerinduan dan kegelisahan

penyair untuk bertemu dengan sang Khalik. Kerinduan dan kegelisahannya

itu diungkapkan kata hanyut, kasih, meninggi, dan langit ruhani. Kata-kata itu

menunjukkan dalamnya cinta penyair kepada Tuhan.



2. Unsur-unsur Teks Puisi

A. Majas dan Irama

     1) Majas (fgurative language) adalah bahasa kias yang dipergunakan untuk

menciptakan kesan tertentu bagi penyimak atau pembacanya. Untuk

menimbulkan kesan-kesan tersebut, bahasa yang dipergunakan berupa

perbandingan, pertentangan, perulangan, dan perumpamaan.

   

      2) Irama (musikalitas) adalah alunan bunyi yang teratur dan berulang-ulang.

Irama berfungsi untuk memberi jiwa pada kata-kata dalam sebuah puisi yang

pada akhirnya dapat membangkitkan emosi tertentu seperti sedih, kecewa,

marah, rindu, dan bahagia.

 Perhatikan, misalnya, puisi ”Hujan Bulan Juni”.

 a) Terdapat dua majas yang dominan dalam puisi itu.

 (1) Majas personifkasi, adalah majas yang membandingkan benda.Dalam puisi itu yang dibandingkan adalah hujan. Hujan memiliki

sikap tabah, bijak, dan arif. Sifat-sifat itu biasanya dimiliki oleh

manusia.

 (2) Majas paralelisme, adalah majas perulangan yang tersusun dalam

baris yang berbeda. Kata yang mengalami perulangan dalam puisi

itu adalah tak ada yang lebih. Kata-kata itu berulang pada setiap

baitnya.

 b) Irama puisi itu harus diekspresikan dengan lembut sebagai perwujudan

dari rasa kagum dan simpati. Hal itu tampak pada kata-kata pujian yang

ditujukan pada ”Hujan Bulan Juni” yang bersikap tabah, bijak, dan arif.


 B.Penggunaan Kata-kata Konotasi

       Kata konotasi adalah kata yang bermakna tidak sebenarnya. Kata itu telah

mengalami penambahan-penambahan, baik itu berdasarkan pengalaman, kesan,

maupun imajinasi, dan perasaan penyair.

Gadis Peminta-Minta

Setiap kita bertemu, gadis kecil berkaleng kecil

Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka

Tengadah padaku, pada bulan merah jambu

Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa.

Ingin aku ikut, gadis kecil berkaleng kecil

Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok

Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan

Gembira dari kemayang riang.

Duniamu yang lebih tinggi dari menara katedral

Melintas-lintas di atas air kotor, tapi yang begitu kau hapal

Jiwa begitu murni, terlalu murni

Untuk bisa membagi dukaku.

Kalau kau mati, gadis kecil berkaleng kecil

Buah di atas itu, tak ada yang punya

Dan kotaku, ah kotaku

Hidupnya tak lagi punya tanda

(Toto Sudarto Bachtiar)

 Kata-kata gadis kecil berkaleng kecil dapat dimaknai seorang perempuan yang

masih anak-anak yang mengalami kesengsaraan. Kotaku jadi hilang, tanpa jiwa

bermakna keadaan di suatu tempat yang sudah kehilangan rasa kemanusiaannya,

warganya tidak lagi peduli pada kehidupan orang lain.

 Dari penerjemahan makna lain di balik keseluruhan kata-katanya, kamu akan

sampai pada maksud sebenarnya dari puisi tersebut. Hanya saja pemaknaan itu

bisa saja berbeda-beda di antara orang yang satu dengan orang lainnya. Banyak

faktor yang menjadi penyebabnya.



  1) Tingkat pemahaman terhadap setiap kata yang ada dalam puisi itu. Semakin



banyak kata yang mudah dipahami, mudah pula dalam memaknainya.

   2) Tingkat pengenalan atau pergaulan seseorang dengan puisi. Seseorang yang

sering membaca atau bahkan menulis puisi, mudah pula bagi orang itu dalam

mengenali watak puisi termasuk isi yang dikandungnya.

    3) Pengalaman pribadi. Seseorang yang pernah merasakan ganasnya kehidupan

kota, akan lebih mudah dalam memaknai puisi itu daripada orang yang sama

sekali belum pernah mengalami atau menyaksikan keadaan itu.

 Selain itu, faktor penguasaan terhadap teori sastra sangat berpengaruh

dalam memaknai suatu puisi. Misalnya, penguasaanmu tentang macam-macam

pengimajinasian yang mungkin terkandung dalam sebuah puisi. Dengan

demikian, lebih mudah bagimu dalam memahami maksud puisi itu.


  C. Kata-kata Berlambang

 Lambang atau simbol adalah sesuatu seperti gambar, tanda, ataupun kata

yang menyatakan maksud tertentu. Misalnya, rantai dan padi kapas dalam gambar

Garuda Pancasila, tunas kelapa sebagai lambang Pramuka. Lambang-lambang itu

menyatakan arti tertentu yang bisa dipahami umum. Rantai bermakna perlunya

‘persatuan dan kesatuan bagi seluruh rakyat Indonesia’, padi kapas perlambang

‘kesejahteraan dan kemakmuran’, tunas kelapa berarti ‘anggota Pramuka yang

diharapkan menjadi generasi yang serba guna bagi agama, nusa, dan bangsa’.

 Lambang-lambang seperti itu pula sering digunakan penyair dalam puisinya.

Hal itu seperti yang tampak dalam puisi ”Hujan Bulan Juni”. Lambang-lambang

yang dimaksud, antara lain, dinyatakan dengan kata hujan dan bunga. Hujan

merupakan perlambang bagi ’kebaikan’ ataupun ’kesuburan’. Sementara itu, bunga bermakna ’keindahan’. 



D.Pengimajinasian  dalam Puisi

 Pengimajinasian adalah kata atau susunan kata yang dapat menimbulkan

khayalan atau imajinasi. Dengan daya imajinasi tersebut, pembaca seolah-olah

merasa, mendengar, atau melihat sesuatu yang diungkapkan penyair. Dengan

kata-kata yang digunakan penyair, pembaca seolah-olah mendengar suara

(imajinasi auditif), melihat benda-benda (imajinasi visual), atau meraba dan

menyentuh benda-benda (imajinasi taktil).

 Sebagai contoh, perhatikanlah mantra berikut!

Hai, si gempar alam

Gegap gempita

Jarum besi akan rumahku

Jarum tembaga akan rumahku

Ular bisa akan janggutku

Buaya akan tongkat mulutku

Harimau menderam dipengriku

Gajah mendering bunyi suaraku

Suaraku seperti bunyi halilintar

Bibir terkatup, gigi terkunci

Jikalau bergerak bumi dengan langit

Bergeraklah hati engkau

Hendak marah atau hendak membinasakan aku

(Wilkinson, 1907: 42—43)

 Sebagai salah satu bentuk puisi klasik, mantra pun menggunakan pengimajian.

Hal tersebut tampak pada kata-kata berikut.

 1. gegap gempita

                                                       2. jarum besi

 menderam                                       jarum tembaga

 mendering                                       bibir terkatup

 bunyi halilintar.                              bibir terkunci

                                                             bergeraklahbumi                                                               bergeraklah hati



                                                           hendak marah.


2. Jenis-jenis Puisi

 Pada halaman sebelumnya kamu telah mendalami beberapa isi puisi, bukan?

Dengan mendalami isinya, kamu dapat mengetahui pula bahwa puisi itu

ternyata bermacam-macam. Berdasarkan cara penyair mengungkapkan isi atau

gagasannya, memang puisi dapat dibagi ke dalam beberapa jenis, yakni puisi

naratif, puisi lirik, dan puisi deskriptif.


A.Puisi  Naratif

 Puisi naratif mengungkapkan cerita atau penjelasan penyair. Puisi ini terbagi

ke dalam beberapa macam, yaitu balada dan romansa.

Balada adalah puisi yang berisi cerita tentang orang-orang perkasa ataupun



tokoh pujaan. Contohnya Balada Orang-orang Tercinta dan Blues untuk Bonnie karya WS Rendra.

Romansa adalah jenis puisi cerita yang menggunakan bahasa romantik yang

berisi kisah percintaan, yang diselingi perkelahian dan petualangan. Rendra

juga banyak menulis romansa. Kirdjomuljo menulis romansa yang berisi kisah

petualangan dengan judul ”Romance Perjalanan”. Kisah cinta ini dapat juga

berarti cinta tanah kelahiran seperti puisi-puisi Ramadhan K.H.


B. Puisi Lirik.

 Jenis puisi ini terbagi ke dalam beberapa macam, misalnya elegi, ode, dan

serenada.

Elegi adalah puisi yang mengungkapkan perasaan duka. Misalnya "Elegi

Jakarta" karya Asrul Sani yang mengungkapkan perasaan duka penyair di Kota

Jakarta.

 Serenada ialah sajak percintaan yang dapat dinyanyikan. Kata "serenada"

berarti nyanyian yang tepat dinyanyikan pada waktu senja. Rendra banyak

menciptakan serenada dalam Empat Kumpulan Sajak. Misalnya "Serenada

Hitam", "Serenada Biru", "Serenada Merah Jambu", "Serenada Ungu", "Serenada

Kelabu", dan sebagainya. Warna-warna di belakang serenade itu melambangkan

sifat nyanyian cinta itu, ada yang bahagia, sedih, dan kecewa.

Ode adalah puisi yang berisi pujaan terhadap seseorang, sesuatu hal, atau

sesuatu keadaan. Yang banyak ditulis ialah pemujaan terhadap tokoh-tokoh yang

dikagumi. "Teratai" (karya Sanusi Pane), "Diponegoro" (karya Chairil Anwar),



dan "Ode buat Proklamator" (karya Leon Agusta) merupakan contoh ode yang bagus.



C. Puisi Deskriptif

 Dalam jenis puisi ini, penyair bertindak sebagai pemberi kesan terhadap

keadaan/peristiwa, benda, atau suasana yang dipandang menarik perhatiannya.

Puisi yang termasuk ke dalam jenis puisi deskriptif, misaInya satire dan puisi

yang bersifat kritik sosial.

1) Satire adalah puisi yang mengungkapkan perasaan tidak puas penyair

terhadap suatu keadaan, namun dengan cara menyindir atau menyatakan

keadaan sebaliknya.

2) Puisi kritik sosial adalah puisi yang juga menyatakan ketidaksenangan

penyair terhadap keadaan atau terhadap diri seseorang, namun dengan cara

membeberkan kepincangan atau ketidakberesan keadaan/ orang tersebut.

Kesan penyair juga dapat kita hayati dalam puisi-puisi impresionistik yang

mengungkapkan kesan (impresi) penyair terhadap suatu hal.



Makna Denotasi dan Konotasi

 Pembagian kedua jenis makna itu didasarkan ada dan tidaknya penambahan

pada makna dasar suatu kata berdasarkan pikiran, kesan, atau tanggapan

pembicara atau penulisnya.

a. Makna denotasi adalah makna yang tidak mengalami perubahan apapun

dari makna asalnya.

b. Makna konotasi adalah makna yang telah mengalami penambahan atau

pergeseran dari makna asalnya. Ada tidaknya makna konotasi pada suatu

kata dapat diketahui setelah kata itu digunakan dalam kalimat.





                                                           

5.Supaya lebih jelas. Marilah kita amati video berikut .









6. Unsur unsur lahir puisi







 7. Menulis Puisi

 Kamu telah mendengarkan dan membaca banyak puisi. Tentu kamu juga

tertarik untuk belajar menulis puisi, bukan? Menulis puisi haruslah berawal dari

sebuah gagasan atau perasaan. Untuk memunculkan gagasan itu, kamu dapat

mencari-carinya dari perjalanan hidupmu ataupun sesuatu yang tengah terasa

atau terpikirkan. Gagasan tersebut dapat kamu ekspresikan dengan kata-kata

terpilih: yang indah dan penuh makna.

 Tentukanlah gagasan paling menarik yang bisa ditulis jadi puisi. Galilah

gagasan-gagasan itu. Tuliskan gagasan-gagasan tersebut ke dalam larik-larik

dengan menggunakan kata-kata yang tepat dan padat. Perluas pembendaharaan

kosakatamu sehingga bisa menciptakan puisi dengan bahasa indah, jelas, dan

padat makna. Bacalah buku, e-book, internet, atau sumber-sumber lainnya. Buku-

buku tersebut bisa menjadi inspirasimu.

 Kosakata tersebut tentu mengandung mengandung makna yang tidak

sebenarnya (makna konotasi). Kosakata dalam puisi berbeda dengan kata-kata

yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Kata-kata dalam puisi

singkat, tetapi kaya makna. Struktur katanya pun sering kali mengabaikan kaidah-



kaidah kebahasaan seperti yang berlaku pada jenis teks lainnya.


2. Pembacaan Puisi yang Baik

 Puisi yang telah kamu buat akan lebih indah apabila diperdengarkan.

Membacakan puisi tergolong ke dalam tingkat pemahaman kreatif. Di dalam

kegiatan itu kamu tidak hanya melisankan sebuah puisi secara nyaring. Kamu

dituntut untuk menyampaikan puisi dengan ekspresi, lafal, tekanan, dan intonasi



yang benar. Untuk itu, kita perlu melakukan serangkaian langkah berikut.

a. Perhatikanlah judul puisi.

b. Lihatlah kata-kata yang dominan.

 c. Pahami makna-makna konotatif yang ada dalam puisi itu.

 d. Tangkaplah ide pokok penyair yang ada dalam puisi dengan

memparafrasakannya.

e. Temukanlah pertalian makna tiap unit puisi (kata demi kata, frasa demi

frasa, larik demi larik, dan bait demi bait).

 Setelah itu, barulah kamu membacakan puisi itu dengan memperhatikan

kualitas suara (vokalisasi) dan gerak mimik. Aspek suara berkenaan dan cara

mengucapkan kata-kata dalam puisi itu, yaitu lafal, tekanan, dan intonasi.

 Adapun gerak mimik digunakan untuk menunjukkan ekspresi atas

penghayatan dari puisi yang dibacakan. Dalam hal ini kualitas suara dan gerak



mimik harus sesuai dengan makna puisi yang telah kamu selami sebelumnya.



8. Hal hal yg perlu diperhatikan ketika membaca puisi.



A. Ekspresi

B. Lafal

C. Tekanan

D. Intonasi



9.Musikalisasi Puisi

 Berpuisi lebih mengasyikkan apabila diekspresikan dalam bentuk lagu.

Lebih-lebih di dalam kegiatan-kegiatan di sekolah seperti peringatan hari besar

nasional atau keagamaan, akan lebih menarik apabila menyertakan dengan acara-

acara yang bersifat hiburan. Acara itu misalnya musikalisasi puisi.

 Musikalisasi puisi adalah mengubah puisi menjadi sebuah lagu. Antara puisi

dengan musik harus memiliki keselarasan. Sepintas memang tidak terdapat

perbedaan antara musikalisasi puisi dengan lagu yang diiringi musik. Bukankah

lagu juga banyak yang bersumber dari lirik-lirik puisi. Misalnya, lagu-lagu yang

dinyanyanyikan Ebit G. Ade atau Bimbo. Syair-syair yang dinyanyikan kedua

musisi tersebut banyak yang berupa puisi. Dengarkan saja lagu "Tuhan" yang

dinyanyikan Bimbo atau lagu "Menjaring Matahari" yang dinyanyikan Ebit G.

Ade. Kedua syair lagu tersebut merupakan puisi seperti halnya puisi-puisi Chairil

Anwar atau Taufk Ismail.

 Syair atau lirik lagu biasanya dibuat setelah musik tercipta. Namun, dapat juga

pemusik menciptakan musik dan lirik lagunya secara bersamaan. Bahkan, Ebiet

G. Ade bisa membuat syair terlebih dahulu sebelum menyusun partitur musiknya.

Meskipun demikian, tidak ada keharusan bagi pemusik untuk tunduk kepada

lirik. Untuk menyelaraskan lirik dengan musik dapat saja pemusik mengubah

atau mengganti kata-kata dalam syair tersebut.

 Dalam musikalisasi puisi, kamu tidak boleh mengganti atau mengubah kata

dalam larik puisi. Hal itu disebabkan puisinya sudah tercipta. Puisi merupakan

salah satu bentuk seni, yaitu karya sastra. Dalam musikalisasi puisi aransemen

musik tidak boleh mengubah puisi. Puisinya tetap utuh. Di sinilah kamu dituntut

untuk lebih kreatif. Aransemen musik mesti dapat menangkap karakter puisi

yang digubah. Puisi yang bernuansa muram dan sedih ditampilkan dalam nada

dan irama musik yang bernuansa muram dan sedih pula.

 Kamu harus memiliki kepekaan rasa sehingga dapat menyelaraskan karakter

musik dengan puisi yang dipilih sebagai lirik lagunya. Kamu pun tidak perlu

terpaku pada musikalisasi pusi yang ada. Kamu bisa menciptakan aransemen

lagu sendiri yang berbeda dengan teman-temanmu. Musik harus sesuai dengan

karakter atau isi puisi.

 Alat musik yang digunakan sebagai pengiringnya pun tidak harus selamanya

berupa gitar, piano, dan biola. Alat musik daerah, seperti kecapi, gamelan, gong,

dan gendang dapat saja digunakan. Apabila isi puisi itu bercerita tentang suatu

daerah, alat-alat musik tersebut lebih tepat digunakan daripada alat-alat musik.



10. Alat musik yg digunakan untuk musikalisasi puisi

      Alat musik yang digunakan sebagai pengiringnya pun tidak harus selamanya

berupa gitar, piano, dan biola. Alat musik daerah, seperti kecapi, gamelan, gong,

dan gendang dapat saja digunakan. Apabila isi puisi itu bercerita tentang suatu

daerah, alat-alat musik tersebut lebih tepat digunakan daripada alat-alat musik yang bernuansa modern.



11. Supaya lebih jelas marilah kita amati videonya

12.Puisiku

Senja

Cintaku seluas samudera
Setinggi angkasa 
Seindah senja
Rinduku setangkai kalbu merekah
Rasa yang tak berujung jua

Angin tak bisa mengelabui rinduku
Tak kan mampu berdebar seperti jantungku
Ingin ku kembalin senja yang menyatukan kita
Ihh senja kurindu pada mu

Padamu kasih yang telah pergi
Kutitipkan rinduku pada senja seteduh mata
Pertemuan yang singkat tapi bermakna
Layaknya gelap dan terang dikala senja

Senin, 07 Oktober 2019

Bab viii Teks Eksposisi

1. Pengertian teks eksposisi

   sebuah karangan atau paragraf yang mengandung informasi atau pengetahuan yang mencoba digambarkan dalam bentuk yang padat, singkat dan jelas.

2. Bentuk-bentuk Teks Eksposisi
   
    a.  Eksposisi definisi
    b.  Eksposisi Proses
    c.   Eksposisi Klasifikasi

    d.  Eksposisi Ilustrasi
    e.  Eksposisi Perbandingan
    f.  Eksposisi Laporan


3. Menjelaskan Dua Unsur Teks Eksposisi


1. Gagasan
   - disebut juga ide ataupun pendapat.
   - berisi pernyataan berupa komentar,
     penilaian,saran,dorongan,dan bujukan.
2. Fakta
   - keadaan,peristiwa yang merupakan 
     kenyataan sesuatu yang benar-benar 
     ada atau terjadi.
   - berfungsi untuk memperkuat gagasan 
     sehingga diharapkan lebih 
     meyakinkan khalayak.



4. Jawaban Dektat Hal:62 Kegiatan 3.1
 

  1. Apa yang dimaksud dengan teks 
       eksposisi?
      -sebuah karangan atau paragraf yang
       mengandung informasi atau pengetahuan
       yang mencoba digambarkan dalam 
       bentuk yang padat,singkat,dan jelas.
  2. Bagaimana ciri-ciri teks eksposisi?
      -menjelaskan informasi-informasi 
       pengetahuan
      -gaya informasi yang mengajak
      -biasanya menjawab pertanyaan apa,
       siapa,kapan,dimana,mengapa,bagaimana
      -berusaha menjelaskan tentang sesuatu
      -gaya bersifat informatif
      -fakta dipakai sebagai alat kontribusi
      -singkat,padat,akurat
 3. Mengapa debat digolongkan ke dalam 
     teks eksposisi?
     -karena memiliki unsur gagasan
 4. Apa saja unsur-unsur utama teks 
     eksposisi?
     -Gagasan : ide ataupun pendapat
     -Fakta : keadaan/peristiwa yang
                   merupakan kenyataan,sesuatu 
                   yang benar-benar terjadi.
 

5. Apa saja fungsi fakta dalm teks 
     eksposisi?
     -untuk memperkuat gagasan sehingga 
      diharapkan lebih meyakinkan
      khalayak.


5. Video Pembelajaran

   - https://youtu.be/LGTnBK7c5YI

Rabu, 21 Agustus 2019

Bab II TEKS PERSUAFIF



Bab 2

Iklan, Poster, dan Slogan


    1.Iklan
      a.Pengertian iklan

Iklan  adalah suatu pesan tentang barang/jasa (produk) yang dibuat oleh produser/pemrakasa yang disampaikan lewat media (cetak, audio, elektronik) yang di tujukan kepada masyarakat.
    
       b. Fungsi iklan


  • Menginformasikan suatu produk ke public.
  • Menarik perhatian konsumen terhadap suatu produk.
  • Memotivasi konsumen untuk bertindak atau melakukan sesuatu.
  • Menstimulus pasar.
  • Mendukung komunitas bisnis.
  • Membangun dan memelihara hubungan yang abadi antara konsumen dan perusahaan. 
     
       2.Poster
          a. Pengertian poster


Poster atau plakat adalah karya seni atau desain grafis yang memuat komposisigambar dan huruf di atas kertas berukuran besar atau kecil. 
         
           b. Fungsi poster

  • memberikan informasi tambahan mengenai sesuatu kepada masyarakat luas. 
  •  agar yang membacanya tertarik melakukan sesuatu hal yang telah dikemas semenarik mungkin dan pembaca turut berpartisipasi di dalamnya

      3.Slogan
           a.Pengertian slogan

Slogan adalah motto atau frasa yang dipakai pada konteks politik, komersial, agama, dan lainnya, sebagai ekspresi sebuah ide atau tujuan yang mudah diingat. 
        
         b.Fungsi slogan
  •   mendidik masyarakat.
  •  pemacu semangat.
  •  motivasi.
  •  mempengaruhi seseorang untuk melakukan atau pun untuk tidak melakukan sesuatu.
  • propaganda politik.
        3.Agar lebih jelas, silahkan cermati             video  pembelajaran berikut ini:



      4.  Jawaban buku paket hal 32-33
          dibawah ini


   

5. Unsur unsur Pembentuk Iklan


     a. Sumber adalah pemasang iklan, yang berinisiatif, dan penyandang dana dari pemasangan suatu iklan.

     b. Pesan adalah informasi yang disampaikan. Wujudnya bisa berupa pesan verbal dan pesan nonverbal.

     c. Media adalah sarana yang digunakan, misalnya media cetak, elektronik, dan sarana-saran lainnya.

     d. Penerima adalah individu atau kelompok masyarakat yang menjadi sasaran atau objek iklan.

     e. Efek adalah perubahan yang terjadi pada diri penerima, baik itu dalam aspek sikap, pola pikir, perilaku, kebiasaan, dan pola hidup.

     f. Umpan balik adalah tanggapan, reaksi, atau respons yang dikehendaki dari penerima pesan, misalnya dengan membeli produk yang ditawarkan dan menolak pemakaian narkoba.


6. Contoh gambar posyandu







A. Posyandu
B. Pihak puskesmas/posyandu
C. Menimbang balita
D. Puskesmas / rumah sakit
E. Orang tua yang mempunyai anak/balita sebaiknya memperiksakan di posyandu


7. Membuat slogan , poster ,iklan

A. Queto

B.Danbo

C.Undangan ulang tahun


D.Undangan pernikahan

E. Meme

F. Pertunjukan

G. Iklan komersial



H. Sertifikat

I. Logo

J.Poster


8.Meringkas hal 41-50


9. Meringkas hal 52-55


10. Soal dan jawaban


Uprak B.Indo &TIK   Perputaran Kehidupam Hari pertama sekolah Chairin di High School Greanty adalah hari yang sangat sedang ku tnggu. Be...